"Ya ayyuhannasu inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa wa 'a'alnakum syu-uban wa qabaila lita'arafu inna akramakum indallahi atqakum innallaha alimun khabirun." "Wahai manusia, sesungghunya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita dan menjadikanmu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal.
Dan perbedaan itu semua bukanlah tolok ukur suatu kemuliaan, demikian diterangkan didalam Al-Quran surat Al-Hujurat:13 "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lak-ilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Surat al-Hujurat ayat 13 mengajarkan umat manusia untuk tidak memandang rendah karena berdasarkan etnis, agama atau bangsa. Semuanya layak mendapatkan perilaku yang sama dan merata. Baca: Tafsir Surat Al-An'am Ayat 108, Larangan Mencaci Sesembahan Agama Lain Etnis, agama atau suku tidak boleh mengahalangi antar umat manusia untuk saling menghargai. Mengenai keberagaman bangsa antar umat manusia, Allah SWT sengaja menciptakannya demikian karena terdapat hikmah tertentu. Meskipun ada kemajemukan, semua manusia tetaplah sama di sisi-Nya. Adapun yang membedakan hanyalah ketakwaan mereka kepada-Nya, sebagaimana dalam Surat Al-Hujurat ayat 13. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ Rukun Beragama dalam Al-Qur'an (1): Kerukunan Antar umat. 2 tahun Ago 2.6k Views 5 Min Read oleh Muhammad Chirzin. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku, agama, dan golongan. Sungguhpun berbeda-beda, tetapi satu tujuan, yaitu meraih kebahagiaan hidup. Kunci kebahagiaan hidup adalah kerukunan sesama warga tanpa memandang perbedaan latar Perbedaan warna di antara kulit itu timbul akibat ketebalan bahan-bahan pewarnanya. Bahan pewarna inilah yang disebut dengan melanin. Antara manusia yang berkulit cerah dan berkulit gelap terdapat perbedaan bahan pewarna yang kadarnya tak lebih dari 1 gram. Namun, sel-sel ini akan berkurang hingga 10-20 persen di setiap 10 tahun.BincangSyariah.Com - Ada sekian ayat Al-Quran tentang keragaman suku bangsa. Salah satu yang paling spesifik, dan seringkali dijadikan landasan keniscayaan kehidupan berbangsa dan bernegara, adalah surah al-Hujurat [49]: 13, yang isinya adalah sebagai berikut,
85F4.